Sekedar tambahan info, adanya
formalin atau tidak dalam makanan bisa dengan tes kalium permanganat
(KMnO4, kadang disebut PK—-singkatan Permanganas Kalikus—, warna serbuk
ungu metalik kehitaman dapat dibeli diapotik). Uji ini cukup sederhana.
Dengan melarutkan di air serbuk kalium permanganat hingga berwarna pink
(merah jambu seulas—istilah teman2 analis kimia). > Jika kita taruh
potongan bahan makanan (mis: mie) kedalamnya, jika warna pink hilang
(berkurang), ada kemungkinan ada komponen formalin. > > Sebenarnya
analisa ini salah satu dari puluhan standard uji yang dilakukan
terhadap susu segar (yang datang di pabrik susu bubuk) sebelum
dinyatakan diterima sebagai bahan baku, mengalami tes ini. > >
Metoda pengujian: > Tabung reaksi berisi 10 ml susu dibubuhi 1 tetes
larutan KMnO4 1 N. Larutan susu yang putih akan menjadi pink(merah jambu
seulas). > > Lama waktu hilangnya warna pink (warna merah jambu
seulas) dari tetesan larutan Kalium permanganat kedalam tabung reaksi
berisi sample susu segar menjadi indikator kemungkinan kandungan
formalin didalam susu tersebut. > Jika 1 jam tidak ada perubahan
warna (warna pink stabil) berarti susu tidak mengandung formalin (atau
lebih tepat dikatakan tidak menggunakan formalin sebagai pengawet), dan
dilanjutkan dengan rangkaian uji lainnya sebelum dinyatakan dapat
diterima sebagai bahan baku. > > Jika warna pink larutan kalium
permanganat tersebut segera pudar/ hilang menjadi tak berwarna, berarti
ada kemungkinan dalam sample susu terkandung formalin yang bersifat
bereaksi menghilangkan warna (mereduksi) kalium permanganat. > >
False positive (hasil palsu) bisa saja terjadi jika dalam bahan makanan
terkandung reduktor lain yang bereaksi dengan Kalium Permanganat
misalnya asam oksalat, dll. > > Tapi kebanyakan makanan yang
diawetkan adalah pangan nabati/hewani (ikan basah, bakso,tahu) yang
berprotein tinggi kemungkinan sangat kecil mengandung asam oksalat
secara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar